Home

Jumat, 18 Juni 2010

Bahasa Malaysia dan Beberapa Ketidakserasiannya






Apa yang pertama kali terpikir dalam benak Anda, mendengar orang lain berbicara dalam Bahasa Malaysia?
Menarik? Rapi? Atau justru semakin rumit dan tidak tertata? Saya menemukan beberapa kasus yang
menerangkan bahwa, bahasa Malaysia adalah bahasa yang rumit dan kurang tertata rapi. Beberapa contoh yang saya
temui di program televisi yang sering ditonton oleh semua orang di Indonesia, terutama anak-anak. Misalnya:
1. Mereka berkata: "Jom" yang maksudnya dalam bahasa Inggris adalah come(on) yang berarti "ayo" dalam bahasa
Indonesia maupun bahasa Malaysia sendiri.
2. Mereka mengeja huruf per huruf, menggunakan bahasa Inggris. Tetapi membacanya menggunakan bahasa Melayu
yang mirip dengan bahasa Indonesia. Contoh: A-Y-A-M atau C-I-T-A - C-I-T-A. Mereka mengejanya "e-way-e-em" dan "si-ai-ti-e - si-ai-ti-e" seperti bahasa Inggris. Namun membacanya tetap "Ayam" dan "Cita-cita" seperti bahasa Indonesia.
3. Mereka berkata: "Yang mana satu, ni buku aku pinjam?" yang maksudnya dalam bahasa Inggris adalah which one
of book I want to borrow right now? Mereka mengartikan kalimat dalam bahasa Inggris dengan sistem kata per kata.
4. Bahasa Malaysia untuk rumah sakit bersalin adalah "Rumah Sakit Korban Laki-Laki". Dalam bahasa Indonesia, ini
dirasa tidak sopan.

Hal-hal di atas dirasa kurang efektif dalam pengucapan maupun penerjemahan ke bahasa lain. Sejarah memang menerangkan
bahwa Malaysia dulunya merupakan negara jajahan Inggris. Sekarangpun masih menjadi persemakmurannya. Merupakan suatu kebiasaan berbahasa Inggris bagi mereka. Namun, kadang prakteknya tidak sesuai dan menjadi
kurang enak didengar. Alangkah baiknya apabila mereka menggunakan kaidah bahasa mereka sendiri sesuai dengan adat yang dulu digunakan sebelum bangsa Inggris menguasai wilayah mereka. Dengan begitu, bahasa mereka akan lebih enak didengar dan tidak rumit untuk dipelajari.