Home

Kamis, 26 Mei 2011

04:05 PM sec.04

Tggu aq di rmh km.
10 mnt lg, ea ..
Miz u,, :*

Message sent! Jari-jari besarnya bergerak lincah diatas ponsel selama mengetik huruf-huruf itu untuk pacarnya. Ia hampir menyambar jaket dan dompetnya ketika adiknya bertanya.
“Mas Alam mau kemana?”
“Babat sawah. Kamu pikir kemana?” Alam menimpali agak malas.
“Ih,, sabar donk. Gitu aja marah. Bilang aja mau nemuin Mbak Lani.”
“Berisik ah! Aku berangkat. Jangan bilang macem-macem sama bapak!” Alam setengah mengancam pada adiknya. Walaupun ancaman itu tidak akan memberi efek yang berarti pada adiknya.
“Ongkos tutup mulutnya mana, donk? Es krim kek. Yang tiga ribuan juga gak apa.” Ara, adik Alam rupanya licik juga. Ucapan Ara membuat langkah lebar cowok itu terhenti. Begitu ia berbalik, Ara malah nyengir dan membentuk huruf V dengan kedua jari telunjuk dan jari tengah.
“Kamu nih ya. Awas! Liat aja.” Dihampirinya Ara seraya mencubit pipinya dengan gemas. Tak peduli pada jeritan keras adiknya yang menggema di seluruh ruangan, Alam meneruskannya.
“Ampun, mas! Iya iya, ampun.” Gadis itu memohon pada kakaknya. Oke, Alam mengampuninya. Ia sayang Ara. Ia tak ingin terjadi hal yang buruk pada adik perempuan satu-satunya.
“Mas lagi gak ada duit. Nanti aja kalo gajian aku kasih. Oke?”
“Yalaaahh. Awas kalau ingkar!” kali ini baru sebuah bentuk ancaman sesungguhnya dari Ara pada kakaknya. Alam beranjak pergi setelah beberapa detik memasang wajah menyeramkan. Namun semua itu hanya gurauan sepasang saudara.

********

Tidak ada komentar:

Posting Komentar