Home

Kamis, 26 Mei 2011

04:05 PM sec.05

Layar ponsel menunjukkan list kontak telepon. Pemiliknya terus saja menekan tombol down pada trackpad di bawah layar . Sampai ia menemukan sebuah nama. Tak lama... Damar dialling... Nada tut panjang khas telepon menyapa.
“Assalamualaikum, Wulan..” sang Damar menjawab dari ujung telepon.
“Waalaikumsalam, Damar. Gimana kabar nih?” salampun dijawab.
“Baik, Lan. Kamu sendiri?”
“Alhamdulillah aku juga baik. Lagi sibuk apa?”
“Latihan.” Dijawab singkat oleh Damar.
“Kamu masih aja ikutan lomba, Mar?”
“Iya nih. Tapi juga mau konsentrasi sama tes AKPOL. Ngomong-ngomong kamu daftar tahun depan, gitu? Trus kuliah kamu?”
“Iya, Mar. Pengen banget aku nyoba tes AKPOL. Maka dari itu aku telepon nanyain ke kamu.” Wulan menjelaskan alasan mengapa ia menelpon teman lamanya itu di sore hari ini. Sempat takut kalau Damar lupa padanya. Maklum, Damar kan sibuk, pikirnya. Tapi hal itu tak terjadi. Damar masih mengingatnya. Hanya yang tidak diketahui Wulan adalah perasaan Damar padanya belum berubah.
“Moga sukses ya.”
“Kamu juga, Mar.”
“Kamu daftarnya di Polda Jawa Tengah kan?” pertanyaan itu dilontarkan Damar pada Wulan. Meski sebenarnya ia telah mengetahui jawabannya. Hanya sekedar basa basi, baginya.
“Iya. Karena sekarang aku lagi ada di Semarang, jadi daftarnya di Polda Jawa Tengah. Kamu kan di Surabaya.”
“Ciee, anak UNS nih. Iya, percaya deh.” Damar tidak tahu Wulan tersipu saat ia menggoda seperti itu. Ada sedikit rasa bangga karena bisa masuk Universitas Semarang. Kampus impiannya.
“Bisa aja, sih?? Eh, udahan ya. Aku dipanggil deh kayaknya.” Mendadak Wulan ingin mengakhiri pembicaraan. Sayup-sayup terdengar kakaknya memanggil dari dalam.
“Oh, oke Wulan. See you ya. Good luck!”
“You too.”

Klik.

********

Tidak ada komentar:

Posting Komentar